Tersentak sekaligus tersanjung ketika salah seorang sahabat bilang kalo hidup kita (saya dan sahabat ini) pasti seru kalo dibuat sebuah sitkom. Tersentak karena apakah hidup saya sebego itu ya? Serius deh. Namanya aja situasi komedi. Dan kebanyakan sitkom itu ditertawakan karena kebodohan si pemain. Hahaha, tapi anehnya, saya suka senyam-senyum sendiri kalo inget statement itu. Kadang bertingkah bego itu perlu. Bertingkah pintar itu yang perlu direncanakan. Hahaha.
Hidup saya adalah sebuah sitkom. Kisah saya yang luar biasa jomblo pasti seru kalo dijadiin sitkom. Apalagi ketiga sahabat saya punya kisah cinta masing-masing. Yang satu ldr, yang satu kagak jelas, yang satu pacarnya freak. hahaha. *nooffeeeensseeeee!!*. Otomatis saya jadi beneran bego dong kalo dalam masalah cinta. Apalagi kalo ada sesuatu yang terjadi pada saya *ehem*.
Tapi sitkom nggak sepenuhnya sebuah kebodohan. Twist dalam sebuah sitkom justru ada saat sitkom itu berakhir tanpa sebuah komedi melainkan romantika atau drama *ciee* lengkap dengan sound effect gumaman 'oooohhh~' yang biasa terdengar di sitkom-sitkom sebagai refleksi rasa simpati dari yang menonton. Hidup saya pun terasa seperti itu.
Begitu saya menyadari bahwa hidup saya bisa dijadikan sebuah sitkom, saya langsung menyadari bahwa hidup ini bisa dipilah-pilah menjadi frame-frame yang punya alurnya sendiri. Frame-demi-frame dijalani. Pasti ada sebuah kebodohan dan komedi di situ. Begitu hidup mengalami drama, anggap saja itu adalah akhir dari sebuah frame, yang otomatis mengawali frame baru, komedi baru.
Bukannya saya menganggap hidup saya adalah sebuah lawakan atau komedi. Tapi begitu menyadari ada komedi dalam hidup saya, semua akan terasa lebih ringan. :)
Monday, August 29, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
hahahahaha setuju deh :D
luar biasa jomblo mbak tor? sini tak temenin :))
Post a Comment